Senin, 28 Januari 2013

Kisah Sedih Tentang Cinta


"Pernahkah kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"
kata-kata itu selalu ia ucapkan pada kekasihnya itu.

Gadis itu benar-benar mencintai seseorang yang sepantasnya ia pangil paman.
Begitu cintanya ia kepada laki-laki itu sampai ia rela lakukan apa saja asal bisa bersama denganya.
Tidak perduli dengan apapun.

"Aku mencintaimu, tapi maaf tidak bisa menikahimu."
Entahlah.
Berkali-kali laki-laki itu mengucapkan kata cinta tetap saja banyak keraguan didalam hati gadis itu. Dalam benaknya hanya terpikir kalau laki-laki itu hanya ingi mempermaninkanya.

"Kau tahu aku milik orang lain, tapi mengapa tetap memaksakan hubungan ini?"
gadis kecil itu tidak pernah bisa menjawab, mengapa ia selalu memaksakan hubungan yang sudah jelas akhirnya. hanya sebuah kalimat kecil yang selalu menyertai jawabanya. "Karena aku cinta."



Hari dimana mereka harus berpisah semakin dekat. hari itu begitu menyakitkan untuk gadis itu. ia selalu memohon pada kekasihnya agar selalu menemaninya di hari-hari terakhirnya bersama kekasihnya itu.
"Temani aku ya, tiga hari ini saja. setelah itu semuanya berakhir."
kekasihnya tidak pernah menjawab iya ataupun tidak. hanya seperti mengantungkan harapan pada gadis itu.

"Kalau bukan karena cinta." gadis itu mulai meneteskan air mata "Temanilah aku karena kau kasihan padaku."

Tapi entah mengapa kekasihnya tetap saja tidak bisa menemaninya, bahakan hingga hari terakhir dia berada disana kekasihnya tetap diam dan tidak menemuinya.
"Mengapa kau seperti ini kepadaku? apakah aku benar-benar tidak ada artinya untukmu. apakah tidak ada sedikitpun cinta untukku. mengapa kau tidak mau menemuiku. padahal esok kita akan berpisah."
Entah sudah berapa banyak air mata yang telah ia buang untuk kekasihnya itu. ia merasa saat ini cintanya pada laki-laki itu benar-benar tidak ada artinya. sedikitpun laki-laki itu tidak perduli dengan perasaanya.
Kini ia hanya tinggal menghitung jam sampai pagi menjelang dan semuanya berakhir.

"Tuhan, mengapa aku begitu tidak ikhlas kehilangannya. Padahal Engkau sudah memperingatkanku untuk jangan mencintainya. Bahkan akupun tahu dia takan pernah menjadi milikku."

Jarum panjang pada jam dinding itu masih terus berputar. dan entah mengapa lajunya semakin cepat. Beberapa saat kemudian handphone gadis itu berdering.
"Aku didepan rumahmu, keluarlah."
gadis itu berlari kencang keluar rumah, berharap kali ini benar-benar kekasihnya yang ada diluar sana.
Ya, memang dia. berdiri menunduk didepan mobilnya. entahlah, wajahnya tak begitu nampak. apaka dia sedih atau senang gadis itu tidak pernah tahu.
Jam menunjukan pukul 11.45 pm. Malam ini terasa begitu dingin, tapi gadis itu hanya berlari pergi mengejar kekasihnya hanya dengan sedal jepit dan celana pendek serta baju tipisnya.
"Kau tidak ada baju lain?"
gadis itu hanya menggeleng.
"Kenapa tidak pakai jaket?"
"Semuanya sudah kumasukan dalam koper."



Dia masih tetap diam. tidak banyak kata yang dia ucapkan malam itu.
"Kau tidak mau memelukku?" gadis itu menatap kekasihnya pelan.
"Tidak."
"Kenapa?"
"Tidak ada."
"Kau tidak mencintaiku?"
"Aku cinta padamu."
"Tapi mengapa kau terus menyakitiku?"
"Karena kau juga menyakitiku."
"Aku, menyakitimu? apa, apa yang membuatmu tersakiti."
"Sudahlah, kita ganti topik saja!!" wajah laki-laki itu tampak sedikit marah dan kesal.
"Kau tidak pernah menyayangiku. kau lebih suka melihatku menangis kan." air mata itu sudah terlalu sering dibendung. air matanya sudah tidak tertahan lagi. semua yang ia rasakan pada kekasihnya ia katakan begitu saja tanpa perduli dengan apapun.

"Kau senang aku pergi, karena kau bisa dengan mudah dapatkan pengantiku."
semuanya, semuanya sudah diucapkan. bahkan gadis itupun lupa apa yang tadi ia ucapkan pada kekasihnya.

"Ya semuanya benar!!" laki-laki itu tampak begitu marah. " Kau benar, aku tidak mencintaimu, tidak menyayangimu, aku hanya memanfaatkanmu, dan ya semuanya benar bahwa aku hanya orang jahat. kau puas!!!"

kemudian laki-laki itu pergi meninggalkan gadis itu tanpa seutas senyumpun untuknya.

matahari mulai nampak. koper-koper itu tampak begitu besar dan berat. Semua kawan-kawannya sudah bersiap didepan rumah hanya tiggal gadis itu.
"Datanglah sebentar saja kerumahku. Sebentar saja." air mata itu terus mengalir. "Kumohon."
"Aku tidak bisa. aku harus bekerja."
"Sebentar saja."
kekasihnya tidak banyak bicara dan segera mematikan telponya.
Sesaat kemudian sebuah pesan singat masuk ke handphonenya.

Maaf aku tidak bisa datang.
Pulanglah.
Suatu hari nanti aku pasti akan menemuimu.
aku mencintaimu.

Kenapa begitu. kenapa laki-laki itu begitu jahat pada gadis itu.
yang bisa dilakukan gadis itu hanyalah memohon agar kekasihnya bisa datang.
tapi tetap, kekasihnya tidak pernah datang.

"Tuhan, aku benar-benar tidak ikhlas dengan semua ini. kalau Kau sayang padaku, Tuhan. tunjukan padaku kalau dia benar-benar mencintaiku. Perlihatkan padaku kalau ada aku dihatinya."

Bus itu melaju cepat menuju Airport, hinga Doaaaaaaarrrrrrr.... sebuah kecelakan besar menumbangkan bus itu.
4 dari 13 orang penumpangnya mengalama cedera berat, termasuk gadis itu. 7 buah mobil ambulan datang dengan cepat dan mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.

gadis itu tampak tidak merasakan apa-apa padahal lukanyalah yang paling berat. dia hanya terbaring diam melihat keadaan disekitarnya. hinga seseorang datang dengan berlari dan segera memeluknya.
"Apa yang terjadi padamu?"
gadis itu tetap dia, kini dia bisa merasakan lukanya, begitu sakit, pedih dan sangat menyiksa.
"Dengarkan aku. semuanya akan baik-baik saja. dokter akan menolongmu."
wajah laki-laki itu tampak begitu khawatir.
"Aku, tidak ingin pergi." suara gadis itu terbata-bata "Tidak ingin meninggalakanmu."
"Kau tidak akan pernah meningalkanku dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
"Sa-kit... disini sakit." gadis itu mengengam dadanya kencang, seraya mengisyaratkan sesuatu.
"Semuanya akan baik-baik saja. aku tidak akan meningalkanmu."
gadis itu mulai tersenyum tipis.
"Kau mau kita berpisah kan, sekarang kita akan berpisah. Tuhan tidak mau kita bersama. Dia ingin aku menemaniNya. karena kau tidak bisa menemaniku." Senyum gadis itu semakin melebar tapi wajahnya masih tampak kesakitan. "Kau mau aku pulang kan, aku akan pulang tapi kau tidak bisa menemuiku lagi."
laki-laki itu hanya terdiam. matanya mulai memerah.entah apa yang kini bergejolak dihatinya. begitu pedih dan menyakit.

"Sayang, Pernahkah Kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"
tubuh gadis ini begitu dingin. denyut nadi dan detak jantungnya mulai tak terdengar. darah segar masih terus mengucur dari hidung dan kepalanya. dan senyum manisnya dibibirnya menemani matanya yang kini mulai tertutup.

Entahlah harus berapa kali kukatakan bahwa aku mencintaimu.
Entahlah apa yang harus kulakukan agar kau percaya aku menyayangimu.
Kau tahu kita takkan pernah bisa bersama, tapi kau terus memaksakan semuanya.
Kau tahu aku tidak akan bisa melihatmu pergi tapi kau terus memaksaku untuk datang.
Sekarang kau benar-benar meningalkanku dan berkata bahwa aku bahagia tanpamu.
Penahkah aku mencinkaimu seperti kau mencitaiku?
Aku pernah mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu dan cintaku lebih besar dari cintamu kepadaku.

Selasa, 27 November 2012

The Last of Rose

Lagi-lagi aku mendapat kiriman bunga, seikat mawar merah. Seperti biasa tak ada nama pengirimnya. Awalnya aku penasaran siapa pengirimnya ketika bulan awal aku menerima kiriman-kiriman bunga mawar itu. Tapi lama-lama aku tak begitu menghiraukannya, aku tak mau ambil pusing dengan kejadian ini.
“Pagi Ma,” sapaku sambil mencium pipi mama yang sedang menyiapkan sarapan untuk kami.
“Pagi sayang. Kiriman bunga lagi ya?” tanya mama.
“Yups,” jawabku cuek seraya meletakkan bunga mawar yang baru ku terima di vas dekat ruang makan.
“Papa ke mana Ma?” tanyaku.
“Udah berangkat tadi habis subuh, ada meeting di luar kota,” jawab mama.
“Ya udah ya Ma, Dara berangkat dulu. Assalamu’alaikum,” pamitku.
“Nggak sarapan dulu?” tanya mama.
“Aku bawa rotinya aja deh, nanti dimakan di jalan. Soalnya Dara ada rapat redaksi majalah,” jelasku.
“Ya udah kalo gitu. Kamu hati-hati di jalan ya,” ucap mama. Aku tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah mama.
Sesampainya di sekolah, aku bergegas menuju ruang redaksi majalah. Ternyata anggota yang lain sudah banyak yang datang. Ya, minggu depan kami memang harus mengirimkan semua artikel ke percetakan karena akhir bulan ini majalah sudah harus diterbitkan.
“Pagi semua! Maaf ya telat, biasa macet,” sapaku.
“Kirain nggak dateng. Ke mana aja lo?” tanya Ana, salah satu partner sekaligus sahabat baikku. Aku hanya tersenyum sambil menyiapkan bahan untuk rapat pagi ini.
“Ok, kita mulai aja rapatnya. Udah jam 7 kurang 15 nih, bentar lagi masuk. Gimana Ra cerpen sama artikel kesehatannya?” tanya Dhio selaku pimred majalah sekolahku.
“Udah beres kok, tinggal diedit-edit dikit aja. Nanti habis aku edit aku kasih ke kamu,” jawabku.
“Foto-fotonya udah semua?” tanya Dhio.
“Sip bro, udah semua,” jawab Dendi.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 07.00. Rapat ditunda sampai pulang sekolah nanti. Aku dan teman-teman lain masuk kelas masing-masing. Kebetulan aku, Ana, dan Dhio sekelas. Aku pun menuju ke tempat dudukku. Ana menyusulku karena dia teman sebangkuku.
“Dapet kiriman bunga lagi?” tanya Ana. Aku mengangguk serambi menyiapkan buku pelajaran pagi ini.
“Lo nggak mau cari tau?” tanya Ana. Aku menggeleng.
“Emangnya lo nggak penasaran apa? Udah satu tahun lebih lho,” tanya Ana lagi. Dan lagi-lagi aku menggeleng.
“Ehem,” Dhio berdehem. “Boleh ganggu bentar?” tanya Dhio yang tiba-tiba menghampiri mejaku.
“Kenapa Dhi?” tanyaku.
“Nanti pulang bareng yuk,” ajak Dhio.
“Nggak usah deh, makasih. Aku ada urusan sama Ana,” tolakku.
“Oh ya udah kalo gitu, mungkin lain kali,” jawab Dhio lemas. Dia pun kembali ke tempat duduknya.
“Lo kenapa nolak ajakannya sih?” tanya Ana.
“Ya karena aku nggak mau,” jawabku.
“Iya, tapi kenapa? Lo kan tau, dia udah lama naksir sama lo,” ucap Ana.
“Justru itu, aku nggak mau jadi PHP, pemberi harapan palsu. Mending aku tolak ajakannya baik-baik kan dari pada aku nunjukin sikap nggak enak kalo pulang bareng dia. Kamu tau kan, aku nggak suka sama Dhio. Dan lagi pula aku udah pacar gitu,” jelas Dara.
“Ya udah deh, terserah lo aja,” timpal Ana.
“Selamat pagi anak-anak!” sapa Pak Rahmat, guru Matematika di kelasku.
“Selamat pagi Pak!” balas murid-murid.
“Seperti janji bapak minggu lalu, hari ini kita ulangan. Semua buku tolong disimpan, yang boleh di atas meja hanya alat tulis saja,” ucap Pak Rahmat tegas. Beliau pun mulai membagikan soal ulangan.

Setengah jam kemudian ada seorang murid yang datang terlambat. Dia ngeloyor gitu aja tanpa mengetuk pintu dan tidak menyapa Pak Rahmat.
“Evan! Darimana saja kamu jam segini baru datang?” tegur Pak Rahmat.
“Macet Pak,” jawab Evan. Sudah dua tahun ini aku sekelas dengan Evan. Dia memang selalu datang terlambat setiap hari, dan alasannya selalu sama ‘MACET’. Padahal setahuku jalan dari rumahnya tak begitu macet.
“Macet lagi?” tanya Pak Rahmat.
“Iya Pak,” jawab Evan santai.
“Kamu bapak hukum lari keliling lapangan bola dua kali,” perintah Pak Rahmat. Evan pun berjalan ke luar kelas. Sebelum dia benar-benar keluar kelas, aku mengacungkan tangan dan angkat bicara.
“Maaf Pak, apa hukumannya tidak bisa diperingan?” tanyaku sopan.
“Tidak. Evan sudah terlalu sering terlambat,” jawab Pak Rahmat.
“Begini Pak, kita kan sedang ulangan. Apa hukumannya tidak bisa ditunda? Bagaimanapun juga Evan berhak mengikuti ulangan seperti siswa yang lain Pak,” ucapku mencoba membujuk Pak Rahmat.
“Ya sudah Evan, kamu boleh ikut ulangan. Tapi nanti sepulang sekolah kamu laksanakan hukuman dari bapak,” kata Pak Rahmat.
Aku merasa lega karena Evan diperbolehkan ikut ulangan. Aku nggak mau aja temen-temenku mendapat nilai jelek, apalagi sampai nggak ikut ulangan. Terlebih aku tahu kalo Evan sebenarnya anak yang cerdas. Hanya dalam 15 menit Evan sudah selesai mengerjakan semua soal. Dia tidur setelah mengumpulkan lembar jawaban ke depan. Itulah kerjaan dia sehari-hari di sekolah, tidur.

Bel pulang sekolah berbunyi, saatnya pulang sekolah. Tanpa disuruh Evan menjalankan hukuman dari Pak Rahmat tadi pagi. Padahal Pak Rahmat aja udah pulang. Sedangkan aku dan anak-anak majalah melanjutkan rapat yang tadi pagi tertunda. Rapat selesai pukul 5. Sebelum pulang aku sempat melihat Evan latihan basket dengan anak basket yang lain. Kalo dilihat-lihat, ternyata Evan keren juga ya, pikirku.
“Ngapain Ra?” tanya Ana membuyarkan lamunanku.
“Ah enggak kok. Eh Na, lihat deh Evan. Keren ya,” ucapku diiringi senyumku.
“Keren dari mananya? Anak begajulan kayak gitu. Udah tukang telat, tukang tidur pula. Lo tadi pagi ngapain sih belain dia segala?” tanya Ana.
“Ya, nggak apa-apa. Kasihan aja kalo sampe dia nggak boleh ikut ulangan,” jawabku.
“Eh, malem ini bukannya lo mau dinner sama Rendra ya?” kata Ana tiba-tiba.
“Oiya, aku lupa. Untung kamu ingetin. Ya udah Na, aku balik duluan ya. Daaah Ana,” pamitku.
Rendra adalah orang yang udah hampir setahun ini nemenin aku, lebih tepatnya pacarku. Dia laki-laki yang baik, cerdas, ramah, penyayang, perhatian, dan romantis. Dia bisa jadi pacar, sahabat, juga kakak. Hari ini hari ulang tahunnya dan dia ngajak aku dinner malem ini.
****

Akhir bulan pun tiba, majalah sekolah edisi terbaru siap diedarkan. Nggak sia-sia siang malem aku lembur kejar deadline. Dan temen-temen interested sama majalahnya.
“Selamat ya sayang, majalah kamu akhirnya terbit juga,” ucap Rendra ketika kami bertemu malam ini. Kami tidak satu sekolah, jadi tidak bisa ketemu setiap hari. Dia sudah kuliah di salah satu universitas ternama di kota ini.
“Makasih Ren, ini berkat dukungan kamu juga,” balasku.
Sudah seminggu lebih Evan tidak masuk sekolah dan tak ada yang tahu alasannya. Guru-guru juga tidak ada yang mau memberi tahu. Suatu hari ada salah satu orang tua murid yang datang ke sekolah mencariku. Beliau minta ijin pada kepala sekolah untuk mengajakku pergi. Setelah diijinkan oleh kepala sekolah, aku mengikuti langkah orang tua tadi. Aku sendiri tak tahu apa maksudnya, karena kepala sekolah hanya bilang “Kamu ikuti saja ke mana Bapak ini pergi”.
Aku semakin bertanya-tanya ketika aku dibawa ke salah satu rumah sakit terbesar di kota ini. Bapak itu mengajakku ke salah satu ruangan di rumah sakit itu. Di sana ada seorang Ibu yang sedang menangis. Terlihat jelas kesedihan amat mendalam di wajahnya.
“Kamu yang namanya Dara?” tanya ibu itu.
“Iya tante. Maaf, tante ini siapa?” tanyaku. Ibu itu tak menjawab dan malah langsung memelukku.
“Ayo sayang, masuk,” ajak Ibu itu setelah beberapa detik memelukku. Aku makin penasaran, apa maksud dari semua ini.
Aku masuk dalam ruangan itu. Aku melihat ada sesosok tubuh yang terbaring di ranjang dengan seperangkat peralatan medis di tubuhnya. Aku berjalan mendekatinya. Semakin terlihat jelas wajah sosok itu. Sepertinya aku mengenalnya. Jantungku berdegup kencang. Nafasku sesak. Ternyata sosok yang ku lihat tak lain adalah Evan. Tak terasa air mata pun membasahi pipiku. Penyakit apa yang sebenarnya diderita Evan? Separah itukah hingga dia harus terbaring di sini dengan peralatan medis yang menyiksa itu?

Mama Evan mulai menceritakan semuanya kepadaku.
“Evan mengidap kanker tulang belakang. Sudah lebih dari satu tahun dia harus mengkonsumsi obat-obatan itu. Tante pernah mengajak Evan untuk berobat ke luar negeri, tapi Evan menolak. Evan bilang pada tante, hanya ada satu obat yang bisa membuatnya bertahan, yaitu dengan melihat Dara. Evan sangat sayang pada Dara. Tapi karena penyakit yang dideritanya, Evan tidak berani menyatakan perasaannya ke Dara,” jelas mama Evan. Air mataku menetes semakin deras.
“Kamu pernah menerima kiriman mawar merah?” tanya mama Evan.
“Iya tante, sudah lebih dari satu tahun Dara menerima kiriman mawar merah. Tapi Dara nggak tahu siapa pengirimnya,” jawabku.
“Bunga-bunga itu dari Evan. Dia meminta tante untuk mengirimkan seikat mawar merah untuk kamu setiap pagi. Kata Evan, hanya lewat bunga-bunga itu dia bisa mengungkapkan perasaannya,” kata mama Evan.
“Evan nitip ini buat kamu,” ucap Rendra yang tiba-tiba ada di belakangku seraya menyerahkan sebuah amplop surat berwarna merah jambu dengan gambar hati padaku.
“Dari Evan? Kamu kenal Evan?” tanyaku heran.
“Ya. Sangat dekat, karena Evan adalah adik kandungku,” jawab Rendra.

Sesaat kemudian komputer yang terletak di meja dekat ranjang Evan menunjukkan bahwa Evan kehilangan detak jantungnya. Kami semua panik. Dengan cepat Rendra memanggil dokter. Dokter segera menangani Evan. Kami di luar menunggu dengan cemas. Aku tak henti-hentinya menangis dan tentu saja berdoa agar Evan diberi kekuatan. Rendra berusaha menenangkanku. Beberapa waktu kemudian, dokter keluar dari ruangan Evan.
“Gimana Dok? Anak saya baik-baik saja kan Dok?” tanya ayah Evan. Dokter hanya diam.
“Evan masih bisa diselamatkan kan Dok?” tanya mamanya.
Dokter menggeleng. “Maafkan kami, kami sudah berusaha semampu kami. Tapi Tuhan berkata lain,” jawab dokter.
“Bapak dan Ibu yang sabar ya, ikhlaskan kepergian Evan,” ucap perawat yang berusaha menguatkan orang tua Evan.
Ya Tuhan, secepat inikah Engkau mengambil Evan kembali ke sisi-Mu. Bahkan dia belum sempat menyampaikan perasaannya padaku. Mengapa Evan tak pernah mengatakan apapun padaku? Menyapa dan ngobrol pun jarang.
Kini aku tahu mengapa Evan sering tak masuk sekolah, mengapa Evan sering terlambat, mengapa Evan sering tidur di kelas, dan mengapa dia tertutup pada semua orang. Karena dia tak mau ada orang lain yang tahu tentang penyakitnya selain keluarga dan dokter yang menanganinya. Terlebih aku baru tahu bahwa laki-laki yang selama ini jadi kekasihku, Rendra, tak lain adalah kakak Evan. Meski begitu, aku tak merasa Rendra membohongiku. Aku tahu dan sadar betul kalo perasaan Rendra tulus padaku.

Di pemakaman Evan, aku hanya bisa menangis. Semalam aku telah membaca surat dari Evan yang dititipkannya pada Rendra. Dalam surat itu dia mengatakan bahwa dia sayang aku. Dia menyukaiku sejak pertama kami bertemu. Dan dia sengaja meminta Rendra untuk mendekatiku dan menjadi pacarku agar dia bisa menjagaku melalui Rendra. Kata Evan, “Setidaknya aku tenang bisa tahu keadaanmu. Aku tenang kalo kamu baik-baik aja. Aku tenang saat melihatmu tersenyum. Kak Rendra akan selalu menjagamu dan menyayangimu. Anggaplah dia aku. Dan jangan pernah bersedih karena kepergianku”.
“Ada satu titipan lagi untuk kamu,” ucap Rendra.
“Apa?” tanyaku.
Rendra menyerahkan seikat mawar merah untukku. “Mawar-mawar ini Evan sendiri yang menanam dan merawatnya. Evan memintaku untuk memetik mawar-mawar ini dan ngasih ke kamu saat dia pergi,” ucap Rendra. Dan itu adalah bunga terakhir dari Evan. Bunga penuh makna.

Selasa, 13 November 2012

Manfaat Keterampilan Web Blog bagi Pelajar

Manfaat keterampilan web blog untuk pelajar
Pemanfaatan internet bagi pelajar sekarang kian meluas,pada awal tahun 2000 internet lebih diminati oleh para pekerja dan kalangan bisnis, mengaksesnya pun tak semudah dan semurah sekarang, berbeda dengan saat ini,internet sangat mudah diakses oleh siapa saja dan lebih murah.dan dapat diakses oleh kalangan apapun mulai dari pekerja kantoran,sampai dengan mahasiswa dan pelajar.program INTERNET masuk sekolah pun digalangkan agar lebih memudahkan pelajar untuk mencari bahan perkuliahan,maupun pelajaran.
Internet membuat dunia seolah tanpa batas.tanpa beranjak dari kursi dan didepan laptop atau pun laptop kita dapat menjelajah seisi dunia,menjelajahi apa yang ada dibagian negara lain,bertemu dan mengobrol dengan banyak orang didunia maya,berkunjung kebanyak tempat,membaca buku tanpa harus membelinya di toko buku,dan memberikan informasi terbaru yang terjadi di bagian dunia lain maupun di negara sendiri.keunggulan inilah yang ingin diberikan bagi para pelajar. lalu seberapa besarkah internet bagi pelajar???tidakkah internet justru menjadikan pelajar menjadi malas untuk belajar,dan membuka bukunya.dan justru menggunakan internet sebagai alat untuk bermain atau mungkin digunakan untuk membuka situs-situs bermuatan pornografi??? sebagai sebuah produk teknologi, internet bebas nilai.internet bagaikan koin yang memiliki dua sisi,sama seperti semua hal lain didunia, satu sisi memberikan manfaat,dan satu lagi memberikan dampak negatif untuk yang menggunakannya.
Belakangan ini, banyak remaja yang sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan internet. Sayangnya, pemanfaatan internet secara maksimal hanya dilakukan oleh sebagian remaja saja. Saya sendiri termasuk remaja yang BERUSAHA memanfaatkan internet secara maksimal. Hal ini saya lakukan terutama untuk membuat tugas kelompok, jarak rumah saya dengan sekolah lumayan jauh, kurang lebih 8 km. Belum lagi jarak rumah saya dengan teman-teman yang juga lumayan jauh. Jadi, kalau saya harus membuat tugas kelompok sepulang sekolah, saya baru akan sampai di rumah menjelang malam. Oleh karena itu, saya memanfaatkan internet sebaik mungkin. Dan untunglah, teman-teman saya juga cukup melek IT dan punya koneksi internet yang baik. *syukur Pertama-tama, kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan kami bertatap muka. Biasanya saya memanfaatkan video-chat seperti Skype atau yang sudah ada di Facebook dan Google +. Tapi, hal itu biasanya terkendala oleh koneksi yang kadang putus secara tiba-tiba. Sedangkan, kalau tugasnya itu menulis atau tertulis. Saya biasanya memanfaatkan facebook atau blog kelas kami. Ya, blog kelas. Kelas kami memiliki sebuah blog yang masih menumpang di sebuah hosting gratisan. Maklum saja, uang kelas kami belum mencukupi untuk membeli domain dan membayar sewa hosting bulanan. Tapi, itu tidak terlalu menjadi masalah. Blog atau Website sekarang ini bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuat. Bahkan, bermodal koneksi ke internet dan sedikit pengetahuan yang di dapat dari browsing, seseorang bisa saja membuat sebuah blog dalam waktu lumayan singkat. Oh ya, selain sebagai blog yang bisa dibanggakan oleh kelas kami. Blog kelas kami juga akan dijadikan sebagai tempat pengumuman secara online (selain group di facebook) dan kalau bisa akan tetap ‘hidup’ sampai kami bertemu dalam suatu reuni besar di kemudian hari. Pokoknya, manfaatkan blog kelas yang sudah kalian buat semaksimal mungkin. Dan pada akhirnya, itu akan menjadi suatu kebanggan. Manfaat nya antara lain : 1. dapat menambah pengetahuan bagi para pelajar 2. kita dapat mencari informasi secara cepat 3. kita dapat melihat blog-blog orang lain 4. secara cepat dapat mengetahui keberadaan teman kita 5. memudahkan berkomunikasi dengan orang lain 6. dapat mencari informasi secara cepat 7. menambah ilmu pengetahuan 8. dapat terhubung langsung dengan teman 9. akan mudah mencari teman teman sejati 10.mengetahui keberadaan teman kita 11.untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pelajar sendiri memberikan motivasi bagi para pelajar, 12.dan menjadi lebih mengetahui dunia maya yang di situ kita tidak berkomunikasi secara langsung. 13.mempercepat komunikasi jarak jauh tampa harus bertemu secara tatap muka, 14.sebagai saluran untuk meng iklankan suatu surat lamaran pekerjaan.bagi para siswa yang hendak melamar pekerjaan setelah lulus ujian nanti sisi buruknya yaitu: -banyak siswa yang salah menggunakan web blog ini untuk kegiatan yang menyimpang -menjadikan anak semakin malaz belajar tetapi menurut kami di ciptakanya ketrampilan web blog ini sangat membantu kami dalam belajar. karena dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan secara langsung dapat mencari informasi. -dapat menjadikan pelajar menjadi malaz -setiap pelajar juga sering menyalahgunakan web ini
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c) meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e) meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking); (g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005) Manfaat lain kegiatan e-learning antara lain:
1. § Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2. § Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement).
3. § Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
4. § Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
5. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan, gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka punya. Apresiasi tersebut tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa tanggapan, pengakuan, pujian, dan bahkan kritikan atas apa yang mereka berhasil dokumentasikan.
6. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan lebih fleksibel.
7. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para siswanya. Misalnya seorang guru memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan. Materi pelajaran yang diposting melalui media blog bisa menjadi sebuah konten hebat yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan;
8. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin, diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar, tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua bidang.
BLOG, sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita semua. Belakangan ini blog telah menjadi gaya hidup, selain itu kegiatan blogging telah menjamur dimana-mana dari berbagai kalangan masyarakat. Dari dunia blog kita memperoleh banyak manfaat antara lain : mendapatkan informasi, mempererat persahabatan, bisnis, sarana penunjang pendidikan dan lain sebagainya. Kegiatan blogging juga dilakukan oleh para siswa dan siswa juga memperoleh manfaat dari kegiatan blogging tersebut.
Manfaat blog bagi siswa di dunia pendidikan adalah :
1. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selalu terbatas pada ruang dan waktu, sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan lebih fleksibel.
2. Dapat meningkatkan minat belajar para siswanya.
3. Para siswa juga dapat mendokumentasikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tersebut, dan lain sebagainya.
4. dapat menambah pengetahuan bagi para pelajar
5. .kita dapat mencari informasi secara cepat
6. kita dapat melihat blog-blog orang lain
7. secara cepat dapat mengetahui keberadaan teman kita
8. memudahkan berkomunikasi dengan orang lain
web blog terdapat beberapa sisi baik dan buruk bagi pelajar,sisi baiknya yaitu:
-memudahkan mencari informasi
-menambah pengetahuan bagi pelajar
sisi burkunya yaitu:
-banyak siswa yang salah menggunakan web blog ini untuk kegiatan yang menyimpang
-menjadikan anak semakin malaz belajar
tetapi menurut kami di ciptakanya ketrampilan web blog ini sangat membantu kami dalam belajar, karena dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan secara langsung dapat mencari informasi. jadi, ayo kita manfaatkan semaksimal mungkin teknologi canggih saat ini !!!!
Belakangan ini, banyak remaja yang sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan internet. Sayangnya, pemanfaatan internet secara maksimal hanya dilakukan oleh sebagian remaja saja. Saya sendiri termasuk remaja yang BERUSAHA memanfaatkan internet secara maksimal.
Hal ini saya lakukan terutama untuk membuat tugas kelompok, jarak rumah saya dengan sekolah lumayan jauh, kurang lebih 8 km. Belum lagi jarak rumah saya dengan teman-teman yang juga lumayan jauh. Jadi, kalau saya harus membuat tugas kelompok sepulang sekolah, saya baru akan sampai di rumah menjelang malam, Oleh karena itu, saya memanfaatkan internet sebaik mungkin. Dan untunglah, teman-teman saya juga cukup melek IT dan punya koneksi internet yang baik. *syukur Pertama-tama, kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan kami bertatap muka. Biasanya saya memanfaatkan video-chat seperti Skype atau yang sudah ada di Facebook dan Google +. Tapi, hal itu biasanya terkendala oleh koneksi yang kadang putus secara tiba-tiba. Sedangkan, kalau tugasnya itu menulis atau tertulis. Saya biasanya memanfaatkan facebook atau blog kelas kami. Ya, blog kelas. Kelas kami memiliki sebuah blog yang masih menumpang di sebuah hosting gratisan. Maklum saja, uang kelas kami belum mencukupi untuk membeli domain dan membayar sewa hosting bulanan. Tapi, itu tidak terlalu menjadi masalah.
Blog atau Website sekarang ini bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuat. Bahkan, bermodal koneksi ke internet dan sedikit pengetahuan yang di dapat dari browsing, seseorang bisa saja membuat sebuah blog dalam waktu lumayan singkat. Oh ya, selain sebagai blog yang bisa dibanggakan oleh kelas kami. Blog kelas kami juga akan dijadikan sebagai tempat pengumuman secara online (selain group di facebook) dan kalau bisa akan tetap ‘hidup’ sampai kami bertemu dalam suatu reuni besar di kemudian hari. Pokoknya, manfaatkan blog kelas yang sudah kalian buat semaksimal mungkin. Dan pada akhirnya, itu akan menjadi suatu kebanggan.